MEMBANGUN KONSEP KAMPUS MADANI
Saya sangat
percaya bahwa perubahan akan banyak dipengaruhi dari kampus. Peran besar kampus
tuk pembangunan. Dalam konsep quadrohelix yang diangkat oleh etzkowits.
Kampus adalah inti dari dinamo sektor pemerintah swasta dan
masyarakat. Sehingga perhatian terhadap suasana kampus yang progresif
dan adaptif terhadap perubahan bangsa sangat diperlukan.
Kampus adalah miniatur dunia
nyata. Meski kampus itu sangat ideal tanpa intervensi eksternal yang
berlebihan. Tapi bisa jadi latihan. Sehingga aktivis mahasiswa melalui
lembaga kemahasiswaannya dituntut untuk mampu merekayasa suasana kampus agar
“hidup”. Dalam konsep pembangunan peradaban yang diangkat oleh revolusioner
hasan al banna. Ada lima tahapan perbaikan peradaban.
Perbaikan
individu-keluarga-masyarakat-negara-peradaban. Konsep ini sudah terbukti
berhasi di turki oleh AK partii. Kampus berperan dimana? Berperan dalam
perbaikan individu dan masyarakat. Individunya mahasiswa dan masyarakat civitasnya. Individu
yang baik akan melahirkan keluarga yang baik. Masyarakat yang baik akan jadi
unsur perbaikan negara yang produktif.
Sehingga pada
akhirnya kampus berperan dalam perbaikan empat tahap. Dan akan menunjang
pembangunan peradaban. Kita berharap, kampus bisa melahirkan alumnus yang kompeten
dan religius. Menjadi unsur positif perbaikan negara. Para
alumnus ini nantinya akan menjadi birokrat, pengusaha, sociopreneur, politisi,
dll. Mereka unsur perbaikan negara.
Bagaimana
caranya? Diperlukan berbagai upaya utk merekayasa suasana kampus. Mahasiswa
yang peka keadaan bangsa. Mahasiswa perlu disadarkan bahwa ia dikampus
tidak hanya untuk kuliah (hardskill). Tapi juga softskill dan
lifeskill. Softskill itu kapasitas bersosial dan bermasyarakat. Lifeskill
itu idealisme. Perbaikan individu dilakukan dengan proses kaderisasi yang
bertahap dan berkelanjutan. Secara individu dan aktif.
Kaderisasi tidak akan efektif
jika hanya seadanya, pasif, dan tidak intens. Ingat kaderisasi itu bukan diklat
dan seminar. Kaderisasi yang baik meliputi empat tahap yakni, pengenalan,
pembentukan, pengorganisasian, dan eksekusi. Kaderisasi yang baik mengubah
objek kaderisasi menjadi subjek kaderisasi. Ia mampu mentransfer
nilai&ilmu. Kepada generasi slnjtnya
Kaderisasi dimulai dari membuat
profil atau karakter yang diharapkan. Itulah output. Prinsip : mulai dari
akhir. Berakhir di awal. Setelah buat profil kembangkan metode yang tepat.
Susun materi yang sesuai. Lalu susun kurikulum kaderisasi. Bentuk
kaderisasi dan pembinaan individu yang saya nilai efektif adalah mentoring.
Sifatnya personal dan coaching.
Lalu utk perbaikan masyarakat,
buatlah sebuah indikator keberhasilan yang tepat. Apa sih suasana kampus yang
kamu harapkan? Sistem kemahasiswaan yang penuh kontribusi kebangsaan.
Kepanitiaan yang produktif. Suasana yang saling mengingatkan dalan
kebaikan. Kita berharap mahasiswa di kampus lebih mencintai bangsa dan
negara ketimbang dirinya sendiri.
Kita berharap mahasiswa tidak
individualis dan berpikir masa depannya saja. Tapi bisa menempatkan diri
sebagai unsur perbaikan bangsa. Kita berharap mahasiswa tidak mendewakan
IPK. Tapi berlomba dalam memberi kontribusi perbaikan Negara. Kecil tapi bermanfaat. Kita
berjuang agar diskursus diantara mahasiswa bukan tentang kesenangan dunia saja.
Tapi banyak bobot tentag tantangan & perbaikan negara.
Kita berjuang
melalui berbagai kegiatan agar mahasiswa bisa menyalurkan potensinya untuk
berkontribusi terhadap pembangunan. Melalui unit mahasiswa kita salurkan
potensi minat dan bakat utk membuat negeri ini tersenyum. Melalui himpunan
mahasiswa kita kembangkan kompetensi akademik dan keprofesian sebagai embrio
solusi tantangan bangsa.
Melalui badan eksekutif kita
sinergikan semua potensi tsb dalam satu visi besar tentang bangsa dan
negara. Kita menempatkan diri bukan sebagai beban negara. Tapi sebagai unsur
strategis perbaikan negara. Produktif. Kita menempatkan organisasi
kemahasiwaan sebagai pendobrak kebuntuan pembangunan. Dan bekunya moral
pemimpin negeri. Kita berjuang agar setiap hari wisuda, kita telah
mewisuda para negarawanmuda yang akan membangun negeri.
Kita berjuang dan berlatih
sebagai pemimpin di kampus sebagai bekal memimpin negeri. Ini bukan
tentang ambisi pribadi. Tapi tentang ambisi besar negeri ini yang rindu menjadi
negeri yang disegani di dunia. Ini bukan tentang haus kekuasaan tapi tentang
haus akan perbaikan dan keinginan berkontribusi untuk negeri. Perjuangan
sebagai mahasiswa memang cukup kompleks. Mendorong sesama
mahasiswa,meyakinkan.mereka tuk bergerak.
Bisa jadi bagian yang menantang
dikampus adalah meyakinkan sesama mahasiswa untuk bergerak. Memakan energi.
Banyak konflik. Tapi itulah romantisme sebagai mahasiswa. Jadi aktivis itu
berat. Tapi itulah sisi perjuangannya. Mewakafkan diri untuk
negara. Bayangkan sebuah suasana kampus yang setiap harinya di isi oleh
kompetensi positif tentang kompetensi dan kontribusi.
Taman Kampus yang sore hari di
isi oleh diskusi, dialektika. Dan mimbar bebas untuk menyuarakan kegelisahan
rakyat. Papan publikasi kampus yang berisikan prestasi mahasiswa. Kegiatan
sosial, Pengembangan kewirausahaan dll. Diskusi mahasiswa membicarakan isu
terbaru dalam negeri. Tidak sekedar mengutuk negeri, tapi berbagi tentang
solusi perbaikan
Kita berjuang
agar mahasiswa bisa saling mengapresasi. Berlomba dalam membangun negeri.
Berpikir tentang negara bukan diri. Kita berjuang agar mahasiswa yang
lulus berpikir saya akan membuka lapangan kerja dimana. Bukan saya mau kerja
dimana. Kita bermimpi tentang indonesia yang lebih baik. Indonesia yang
beradab. Sejahtera dan adidaya. Dimulai dari kampus yang produktif. Dari kampus madani menuju
indonesia yang berdaya saing.
Sekian Semoga Bermanfaat :)
AGUNG ARDIANSYAH
AGUNG ARDIANSYAH
-SmilingSpirit-
mantaap, izin share
ReplyDeleteartikelnya bagus kak, tapi lebih bagus lagi kalau dicantumkan referensinya :)
ReplyDelete