KONSEP PEMBELAJARAN REMEDIAL
Oleh : Agung Ardiansyah _1213032002
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Dalam sebuah pembelajaran di kelas tentu seorang guru profesional harus memahami langkah, fungsi, dan tujuan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial merupakan sebuah bentuk evaluasi dari sebuah proses pembelajaran terhadap sebuah indikator dalam Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD) sebuah kurikulum pendidikan.
Menurut Nafsiah Ibrahim dan Partino dalam bukunya Pengantar Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, pembelajaran remedial perlu diadakan bila telah diketahui terlebih dahulu apa dan bagaimana kesulitan belajar yang dialami peserta didik, pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang meliputi cara mengajar, cara belajar, materi pelajaran, metode mengajar, fasilitas dan lingkungan yang ikut mempengaruhi proses belajar tersebut.
Dalam menangani dan memecahkan kasus kesulitan belajar secara operasional, M. Entang dalam bukunya Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, ada 6 (enam) langkah yang harus dilakukan :
2. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi.
3. Lokalisasi jenis factor, sifat kesulitan, dan serta factor yang menyebabkanya.
4. Perkiraan kemungkinan bantuan.
5. Kemungkinan cara-cara mengatasinya.
6. Follow Up atau tindak lanjut.
Apabila kita amati adanya identifikasi dan lokalisasi sampai follow up dalam pelaksanaan pembelajaran remedial tersebut adalah sebuah proses panjang yang harus dikuasai seorang pendidik professional dalam memahami gaya belajar dan kesulitan belajar yang berbeda dari para peserta didik.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).
1. VISUAL (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :
1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
2. Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
3. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
4. Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain.
5. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
6. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
7. Lebih suka peragaan dari pada penjelasan lisan
8. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu
2. AUDITORI (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
1. Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
2. Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio
3. Cenderung banyak omong
4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
5. Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
6. Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
7. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll
3. KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing
6. Menyukai praktek/ percobaan
7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik
Demikianlah bentuk konsep, langkah dan strategi dalam pelaksanaan pembelajaran remedial di sekolah. Semoga dapat menambah kajian keilmuan bagi para pendidik professional dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depdiknas. 2008. Sistem Penilaian KTSP: Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial
2. http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-pembelajaran-remedial.html
3. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/pembelajaran-remedial-dalam-ktsp/
4. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/
5. M. Entang, Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial (Jakarta : Remaja Rosdakarya, 1981).
Note : Silahkan Copy, Share atau jadikan referensi dalam penulisan karya Ilmiah anda.
Tapi, jangan lupa cantumkan Sumber Referensi tulisan anda :)
-SmilingSpirit-
Nice artikel bro,. :)
ReplyDeleteMakasih broo :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat :)
nice buat motivasi arti pembelajaran nya yg sebenarya kak, :)
ReplyDelete