Sunday, 23 March 2014

TEKNIK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

TEKNIK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Oleh : Agung Ardiansyah _ 1213032002

Kesulitan belajar adalah hal yang tak urung di temui dan mengganggu seorang siswa ketika melaksanakan pembelajaran baik di dalam maupun luar sekolah. Oleh karenanya seorang pendidik profesional haruslah mampu mendiagnosis kesulitan belajar tersebut untuk dapat membantu siswa shingga lahirlah generasi muda yang produktif.

 Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen (Abin S.M., 2002 : 307), diagnosis dapat diartikan sebagai :
A.Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symtoms).
B.Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial.
C.Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta-fakta tentang suatu hal.

Dari ketiga pengertian diatas dapat di implisitkan bahwa diagnosis bukanlah sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau mencari tau gejala & masalah yang menghambat siswa saja melainkan juga merupakan suatu upaya untuk meramalkankemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahnya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka Pendidik Profesional haruslah faham Teknik dalam mendiagnosisnya.

Berikut 4 (empat) teknik mendiagnosis kesulitan belajar :
1.    Tes Prasyarat
Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
Contoh tes prasyarat diagnosis kesulitan belajar :
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

2.    TES DIAGNOSTIK
Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.
Contoh Tes diagnostik diagnosis kesulitan belajar :
Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.

3.    WAWANCARA
Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
Contoh wawancara diagnosis kesulitan belajar :
Seorang pendidik yang melakukan pendekatan langsung kepada peserta didik, memposisikan diri sebagai sahabat yang siap emndengarkan dan memberi solusi terhadap masalah yang sedang peserat didik hadapi.

4.    OBSERVASI
Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik.
Contoh observasi diagnosis kesulitan belajar :
Seorang peserta didik yang mengalami gangguan pengelihatan tentu informasi yang di terima akan berbeda dengan peserta didik lain yang dapat melihat normal. Seorang pendidik dalam tahap observasi ini dapat menyarankan kepada siswa untuk memaksimalkan pembelajaran di kelas dengan bantuan kacamata.

Demikianlah beberapa teknik mendiagnosis kesulitan belajar siswa, semoga dapat membantu para pendidik profesional dalam melaksanakan pembelajaran disekolah. Dapat disimpulkan bahwa Teknik mendiagnosis kesulitan belajar ini menjadi penting untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang aktif, produktif serta memiliki kemampuan di atas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
1.http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/
2.https://docs.google.com/document/edit?id=1T1WzrL6xIhxwoY8GyikAwP9XQfHceixOG-g4Ytvu4&hl=in&authkey=CIWkyPMO&pli=1
3.http://endahsulistyowati.wordpress.com/category/kurikulum-2/penilaian-kurikulum/  
Download
Silahkan copy dan bagikan file ini..
Tapi ingat!!!
Seorang penulis bijak selalu mencantumkan sumbernya melalui Daftar Pustaka..
Semoga Bermanfaat 
AGUNG ARDIANSYAH 
- SmilingSpirit -





0 comments:

Post a Comment