Who Am I

"Knowledge is Power" Always be hungry and always be stupid.

Enjoy a Great Holiday with My beloved Family

Elephant Conservation Center. Way Kambas National Park. Lampung, Indonesia.

Workshop Hypnotherapy Ikhtiar Indonesia

Kita penakluk Dunia, Diatas Awan kita kan Menang.

My Hobby In Action

Willys Taekwondo Club, Keluarga yang mengajarkan Strategi dan Ketenangan Hati.

Kamis, 27 November 2025

Catatan Cinta "Syukur & Awal Perjalanan Baru

CATATAN CINTA "SYUKUR DAN AWAL PERJALANAN"
AGUNG ARDIANSYAH & REGITA YUANDARI

Hari ini, saya resmi mengakhiri babak "lajang" dan memulai babak paling indah dalam hidup saya.

Mabruk! Kami Telah Menikah

Minggu, 15 Desember 2024, adalah hari yang insyaAllah akan selalu menjadi penanda dalam kalbu. Di hadapan saksi dan ridho-Nya, saya telah mengikat janji suci dengan  seorang wanita istimewa bernama Regita Yuandari, S.Ag., M.Ag.

Rasa syukur ini meluap tak terbendung. Hari ini, saya bersaksi bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah terindah. Selama ini, saya mencari seorang pendamping yang tidak hanya menemani hari, tetapi juga mengisi jiwa. Dan Dia menghadirkannya, seorang wanita yang kebaikan hatinya sejalan dengan kecantikan parasnya.

Dia adalah pribadi yang senantiasa memegang teguh orientasi "Long Life Education". Semangat belajarnya tak pernah padam, sebuah cerminan visi jauh ke depan. Dan inilah yang paling mengharukan: dia akan menjadi "Al-Ummu Madrasatul Ūlābagi anak-anak kami kelak. Sebuah madrasah yang penuh ilmu, kasih sayang, dan iman, tempat bibit peradaban kami ditanam.

Kepada partner hidupku, "Terima kasih telah memilihku. Mari kita genggam erat janji suci ini, menapaki setiap tangga kehidupan, membangun istana yang paling kokoh, yakni rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah (SAMAWA)."

Bandar Lampung, 15 Desember 2024
Agung Ardiansyah, M.Pd., Gr.








Rabu, 26 November 2025

Hari Guru Nasional 2025 : Perjalanan Agung Ardiansyah Sebagai Guru

Selamat Hari Guru Nasional (HGN) 2025

Di tengah semarak peringatan Hari Guru Nasional yang selalu membangkitkan semangat ini, saya ingin menyapa kembali Anda semua, sahabat-sahabat pembaca blog saya yang telah lama tak saya sapa. Rasanya seperti menemukan kembali kawan lama setelah sekian waktu. Momen HGN ini menjadi penanda istimewa untuk kembali menorehkan cerita, merangkai asa, dan merefleksikan perjalanan yang telah saya lalui. Karena bagi saya, menulis adalah salah satu cara terbaik untuk belajar, berbagi, dan mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambil.

 👣 Sebuah Pola dalam Setiap Jejak

Jika saya renungkan, perjalanan hidup ini, khususnya dalam dunia pendidikan, seakan memiliki pola tersendiri. Sebuah pola yang bukan hanya sekadar deretan angka tahun, melainkan ukiran pengalaman yang membentuk diri, mengasah nilai, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tak berkesudahan. Saya ingin mengajak Anda melihat pola itu bersama.

Pertama, empat tahun menempa diri sebagai Guru Honorer (2016-2020)

Masa ini adalah madrasah pertama yang mengajarkan tentang keikhlasan, kesabaran, dan ketahanan sejati. Saya masih ingat betul rasanya mengajar dengan segala keterbatasan, namun hati ini selalu penuh dengan semangat untuk hadir utuh bagi setiap senyum dan dahaga ilmu peserta didik di kelas. Di sinilah fondasi rasa tanggung jawab sebagai seorang pendidik mulai tertanam kuat, bahwa dedikasi tak pernah diukur dari materi, melainkan dari hati yang tulus mendidik. Momen-momen bersama mereka, tawa, dan tatapan mata penuh harap adalah harta yang tak ternilai.

Kemudian, empat tahun berikutnya sebagai Kepala Sekolah (2020-2024).

Masa ini adalah babak baru yang menguji kemampuan kepemimpinan, manajerial, serta keberanian dalam mengambil keputusan. Saya belajar bahwa seorang pemimpin sekolah haruslah menjadi pembelajar paling cepat di antara semua, bertanggung jawab penuh atas arah institusi, dan berupaya keras memastikan setiap guru dan murid mendapatkan lingkungan terbaik untuk bertumbuh dan berinovasi. Tantangan datang silih berganti, namun setiap solusi yang ditemukan adalah bekal berharga yang menempa saya.

 

Dan kini, di tahun 2025, Amanah pendidikan membentang.

Kini, saya mengabdi sebagai Guru SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri) di CLC Sabah, Malaysia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membawa semangat pendidikan Indonesia ke ranah global, sekaligus memahami dan menjawab tantangan pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negeri jiran. Pengalaman ini membuka mata saya lebih lebar tentang arti sebuah bangsa, arti kehadiran negara bagi warganya, dan kekuatan pendidikan sebagai jembatan masa depan.

Secara bersamaan, kepercayaan juga diberikan kepada saya sebagai Direktur Pelaksana Yayasan Andan Jejama, yang menaungi SDIT Asmaul Husna dan SMPIT Asmaul Husna. Peran ini adalah bentuk pertanggungjawaban saya untuk melanjutkan visi pendidikan Islam yang unggul dapat terus terimplementasi dengan kualitas terbaik di tanah air. Mengelola dan mengarahkan dua institusi pendidikan yang berbeda konteksnya ini adalah sebuah tantangan, sekaligus kehormatan besar.

🌟 Belajar Tak Henti, Tanggung Jawab Tak Terbatas

Dari setiap pola dan tahapan perjalanan ini, satu hal yang saya pegang teguh: seorang guru tidak akan pernah berhenti menjadi murid. Setiap peran baru, setiap tantangan yang datang, menuntut saya untuk:

1. Terus Belajar (Learner's Mindset) 
Entah itu menyusun kurikulum, beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di Malaysia, atau menyusun strategi jangka panjang untuk yayasan, prinsip untuk membaca, berdiskusi, bereksperimen, dan tidak takut salah adalah kompas utama.
2. Bertanggung Jawab Penuh (Accountability) 
Cakupan tanggung jawab saya kini meluas, dari hanya di depan kelas, hingga memastikan kualitas pendidikan ribuan anak di luar negeri dan ratusan SDM Yayasan Andan Jejama. Inilah esensi pengabdian total yang harus senantiasa dipegang teguh.



📢 Selamat Hari Guru Nasional 2025!

Mewakili segenap Keluarga Besar Yayasan Andan Jejama dan sebagai Guru SILN CLC Sabah, Malaysia, dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan:

"Selamat Hari Guru Nasional 2025 kepada seluruh Guru di Indonesia! Bapak/Ibu adalah pahlawan bangsa, arsitek peradaban, dan pelita yang tak pernah padam. Terima kasih atas dedikasi tak bertepi, keringat, dan cinta yang telah Bapak/Ibu curahkan. Semoga semangat dan optimisme senantiasa menyertai setiap langkah kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, di manapun kita berada."

Mari kita jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai momentum untuk berhenti sejenak, merefleksi, dan kembali berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari diri kita. Karena setiap guru adalah pembuat perubahan, dan setiap perjalanan adalah pelajaran yang tak pernah usai.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Senin, 25 November 2025
Agung Ardiansyah, M.Pd, Gr.


Rabu, 26 April 2023

KELUARGA ADALAH SUMBER ENERGI

Keluarga adalah sumber energi,

Hari raya adalah momen terbaik untuk berkumpul bersama keluarga..
Setiap anak selalu ingin pulang dan berikan yang terbaik untuk ayah ibunya..
Bersyukur kita, Allah masih cukupkan kedua orang tua dirumah..




Tak sedikit diantara kerabat, yang ayah ibunya Allah panggil di moment ramadhan hingga tak dapat berhari raya bersama..

Allahummaghfir lahum warhamhum wa 'afihim wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafa'ata 'ala ahlil quburi min ahli la ilaha illallahu muhammadun rasulullah.

"Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa'at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat."


Hari raya adalah moment perbaikan.

Energi yang terisi penuh,
Cerita yang lahirkan harapan baru, impian baru dan target baru bagi orang-orang yang merenungi momentnya..


Dear my self,
Mari jadikan moment lebaran sebagai moment pertumbuhan.

Jika menulis membuat mu lebih terasah, maka menulislah.
Jika berdoa membuat mu lebih tenang maka khusyuklah.
Jika dia takdirmu, semoga dia membaca dan berkenan menulis bersama, segera..

Bandar Lampung, 27 April 2023
Agung Ardiansyah
Eid 1444 H



Jumat, 03 April 2020

Uniknya Kehidupan (3,5 Tahun)

Hari ini corona menyerang, WFH (Work From Home) diberlakukan.
Dalam hidup saya faham waktu luang adalah kondisi paling membosankan, tidak produktif adalah keadaan paling membahayakan bagi masa depan.
Tugas anak-anak sudah kuberikan, teman-teman memutuskan untuk pulang kampung, buka laptop, baca message, melihat peluang sendirian adalah kondisi yang hari ini ku nikmati.

Ditemani musik-musik klasik karya Michael Learns membuatku ingin membuka blog ini kembali, menulis sesuatu yang dapat melapangkan hati, harap-harap dapat menyisakan karya hidup yang bermanfaat bagi pembacanya.

Dan entah kenapa hari ini aku ingin bercerita tentang "3,5 Tahun".
Sedari dulu dalam beberapa  pelatihan fikiran ku selalu di Install tentang 1 sampai 3 tahun minimal dan 3-5 tahun maksimal adalah tolak ukur perjuangan.
Perjuangan apapun, baik itu study, bisnis, pekerjaan, karir, hingga cinta.

1-3 Tahun adalah waktu berjuang.
4-5 Tahun adalah waktu bertahan.
Lebih dari 5 Tahun adalah waktu menikmati hasil perjuangan.
Dan entah kenapa pagi ini saya coba merefleksi diri atas lika-liku hidup, suka duka perjuangan, dan butir-butir nikmat yang hadir dari Allah S.W.T.


Selama 3,5 Tahun kujalani proses study ku,
Salama 3,5 Tahun kupertahankan bisnis ku,
Selama 3,5 Tahun kuperjuangkan karir pekerjaan ku.
Selama 3,5 Tahun kuperjuangkan ....... :)

Hari ini tepat di Tahun 2020 segalanya mulai terasa lebih baik dan melapangkan.
Bukan tak ingin mengingat duka dan air mata.
Tapi memang belum waktunya berhenti, kondisi ini hanyalah kondisi menarik nafas, menghayati nikmat yang Allah berikan, pangkalnya jauh ujungnya belum tiba.

Hari ini yang dapat kulakukan adalah mensyukuri segalanya, khusnudzan dengan segala takdir yang Allah berikan, melanjutkan langkah dengan tetap berpasrah kepadaNYA..

Rabbi, jika 2020 adalah masa-masa 4-5 Tahun (Read : Bertahan), tolong teguhkan langkahku.
Rabbi, jika 2020 adalah masa-masa 5 Tahun (Read : menikmati hasil perjuangan), tolong teguhkan hati ku untuk tetap berada dijalanmu.

Rabb, pertahun 2020 ini juga ingin kusampaikan proposal hidupku,
Rabb, aku siap menikmati 1-3 Tahun perjuangan yang baru, 4-5 Tahun bertahan dijalanmu, dan menikmati 5 tahun setelahnya sebagai investasi pasca hidup di dunia mu.
Begitu seterusnya..
Tolong teguhkan ya Rabb..
Teguhkan segalanya, Wabilkhusus utk mereka yang terus mendukung dan medoakan langkahku.
Berjuang dan mengorbankan segalanya, keringat, air mata, materi hingga percikan darah dari setiap langkahnya bersama ku.

Izinkan aku dapat berikan yang terbaik untuk mereka yang telah berikan kebaikannya.
teguhkan kami dan kumpulkan kembali kami di Syurga-Mu,,
Aamiiin

Bandar Lampung, 04 April 2020
Agung Ardiansyah

Selasa, 16 Agustus 2016

Pentingnya Training Motivasi Bagi Indonesia

Pentingnya Training Motivasi Bagi Indonesia

Dear All..
Apakah anda mengenal sosok motivator yang mampu memicu semangat dalam diri anda..
Pernahkah anda mengikuti seminar motivasi, lalu terbesit dalam hati "Saya Mampu, Saya Bisa"
Bagaimanakah rasanya saat anda mampu menjaga semangat dalam diri anda setiap harinya..

Percayakah anda, bahwa ternyata motivasi mampu memberikan dorongan visi terhadap pencapaian hidup seseorang..

Dari dulu. sejak mengenal namanya, sampai sekarang dengan capaian prestasi lewat goresan tintanya, saya selalu berdoa, mudah-mudahan dapat berjumpa dan belajar darinya, Ipho Santosa.
Ya, Salah satu Motivator Indonesia Favorit saya adalah Ipho Santosa..

Beliaulah tokoh muslim indonesia yang mampu berikan inspirasi dunia akhirat..
semangat perjuangan lewat dunia wirausaha menjadikannya sosok percontohan para pemuda..
belum lagi Hukum Bumi dan Langit yang menjadikan setiap untaian kata beliau memiliki berjuta makna..
mungkin karena 2 bidadari yang selalu diajarkannya..

Hari ini Indonesia merdeka..
dan kita butuh banyak Ipho Santosa..
Ketulusannya untuk menginspirasi Dunia selalu berikan warna kepada kita semua..

Mari Bangun Indonesia lewat seminar motivasi..
Mohon doakan saya bisa belajar dari sosoknya..

Ada 1 pertanyaan yang ingin saya jawab sebelum akhirnya Allah berikan kepantasan apakah saya bisa bertemu dengan dirinya..
Pertanyaan itu adalah "Mengapa saya menyukai seminar motivasi?" Jawaban nya adalah karena Seminar motivasi mampu mengubah mindset saya..

Dalam sebuah buku motivasi saya pernah membaca "Bukan cuma apa yang dilakukan orang sukses, yang wajib kita ikuti" Melainkan juga "Fahami dan cari tau isi dalam kepalanya, bagaimana mindsetnya, apa visi serta tujuan mulianya, bahkan cobalah untuk mencari tau rahasia amalannya, sampai akhirnya kita mampu mengikuti setiap langkah suksesnya"

Dan untuk mengikuti semua pola ini salah satu caranya adalah dengan cara mengikuti seminar motivasi..
Negara kita, yang dijustifikasi memiliki mental terjajah sangat membutuhkan pertemuan-pertemuan inspiratif seperti ini..
semain banyak motivator muda tumbuh maka kemungkinan untuk menjadi bangsa maju pun akan semakin terlihat..

Oleh karena itu secara pribadi saya ingin mengajak teman-teman pembaca, ketika ada peluang sebuah seminar motivasi ikutilah..
Pilih bangku terdepan..
Hadir dengan semangat terbesar & jadilah pribadi pembeda, yang berani sampaikan dreams mulia..

Semoga Bermanfaat..

-Agung Ardiansyah-

Kamis, 19 Mei 2016

Tidak Cukup Mimpi

Ada satu hal menarik dalam satu buku yang saya baca hari ini,
Dan dengan ketulusan niat saya ingin bagikan pemikiran inspiratif yang satu ini..
Mudah-mudahan bermanfaat..

Dear All..
Berbicara impian, tentu akan sengat dekat dengan mengharap.
Tak jarang bahkan orang-orang jadi takut mengharap karena tak kunjung dapat.
Ada 1 Kalimat unik yang menurut saya tepat "Kalau punya impian tak cukup punya niat untuk sekedar mencapai impian, TAPI HARUS PASANG TARGET YANG MELEWATI BAHKAN MENEMBUS HARAPAN"

Satu ilustrasi unik..
Kalau impian di ibarat kan Papan Atraksi dalam pertunjukan karate.
Apakah dengan mencapai papan tersebut papannya dapat terbelah???
Tentu tidak bukan..
Papan terbelah, Impian tercapai, kalau fokus kita, niat kita, tujuan & usaha kita adalah untuk melewati papan, menembus & membelah kerasnya papan tersebut.
Bukan begitu???
So, kalau punya impian mulai saat ini ayo kita katakan "Someday, saat impian ini sampai saya bukan hanya akan mencapainya, tapi saya akan melewatinya"

Kalau dulu punya Impian untuk naik haji sendiri, sekarang ayo berdoa bisa ajak keluarga.
Kalau belum cukup juga, ayo niatkan bareng mertua, andai masih belum juga terasa  ayo berhaji bersama kerabat & sahabat.
Siapa yang biayai, Allah..
Inshaallah kita sama-sama punya Allah yang Maha Kaya.

Mahal..
Ya, Impian & Hidup mu memang harus mahal,
Tapi ingat Tak cukup mahal, harus juga mulia.

Sering kali kita takut memimpikan sesuatu..
Sampai akhirnya bukan hanya untuk mencapainya, untuk bergerak saja kita takut.
So, Kalau ada yang Bilang "Jangan mimpi Tinggi-tinggi kalau jatuh sakit"
Maka, lebih sakit mana kalau kita bandingkan antara berani bermimpi untuk bergerak dibandingkan takut bermimpi & tidak pernah berfikir untuk bergerak.

Kebanyakan orang takut bermimpi karena mereka membandingkan Impiannya dengan kondisi mereka saat ini..
Padahal tanpa disadari ketika kita berani menetapkan tanggal & target akan tiba masanya dimana kondisi kita saat itu sudah jauh lebih baik bahkan cukup mampu dibanding kondisi kita saat ini.
Sebagai bukti, saya pernah membaca satu artikel..
ketika beberapa orang ditanya apakah Hidup mereka saat ini menjadi jauh lebih baik dibandingkan 5Tahun terakhir.
Maka 100% orang-orang tersebut menjawab YA.
Lalu, apalagi yang membuat kita menjadi takut menetapkan Impian & terus berusaha sampai akhirnya tiba masa dimana bukan hanya kita mampu mencapai impian-impian kita, tapi juga menembus & melewatinya..
Bismillah..
Bisidznillah..

Just, Happy, Bermanfaat, Sukses..
Bandar Lampung, 19 Mei 2016
Agung Ardiansyah
-SmilingSpirit-

Jumat, 01 April 2016

MINDSET

MINDSET

Sebenar-benarnya kemiskinan, adalah kemiskinan "Mindset".
Satu kalimat inilah yang mendasari saya utuk menuliskan artikel ini.

Ya, begitu banyak orang yang pada dasarnya memiliki potensi tetapi karena sebuah hambatan dan ujian pada akhirnya memiliki mindset yang salah.

Saya pernah mendengar satu kalimat yang menyebutkan bahwa:
"Pada dasarnya tidak ada keadaan yang begitu sulit, tidak ada kemarahan yang begitu besar, dan tidak ada masalah yang begitu mempilukan"
"Pikiran manusialah yang menjadikan sebuah keadaan menjadi tampak begitu sulit, mudah, sederhana, mewah, berat, ringan, dan lain sebagainya.."
Dan ini semua dapat kita singkat dengan satu kata bernama "MINDSET".

Mindset manusia pada dasarnya di stimulus oleh kepribadian, lingkungan, pengalaman dan jarak tempuh perjalanan sehari-hari.
Kesempitan pikiran manusia biasanya dipicu oleh kesempitan ruang. (Ex : Kamar yang berantakan, Ruang kerja yang tak bersih, pola hidup malas, Cuplikan yang dilihat, bacaan, dan lingkungan yang kurang tepat.)
Jika anda merasa ada beberapa kategori yang masuk dalam aktivitas harian anda, maka mulai saat ini saya mengajak ayo perbaiki kebiasaan & lingkungan kita.

Saya banyak belajar tentang sebuah mindset dari film "Hector and the search of Happines", 
Film ini menceritakan tentang pencarian arti sebuah Kebahagiaan.
Garis besar yang saya ambil dalam film ini adalah tentang "Pola pikir sederhana tentang Kewajiban Untuk Bahagia"
WAJIB : YES WAJIB.
Kita semua WAJIB BAHAGIA.

Tidak mudah memang untuk aplikasikan kewajiban ini.
eitsss, Itu mindset yang anda pilih bukan???

Coba kita ganti kalimatnya?
"Oh ya? Lalu BAGAIMANA kita bisa merasakan arti dari sebuah "Kewajiban untuk bahagia?"
Well.. anda sudah sangat baik dengan gunakan kata Bagaimana : Kata ini menstimulus pikiran anda untuk terus membaca dan mencari solusinya.. Good :)

Yes, Wajib untuk Bahagia.
Sore ini saya baru saja menemukan cara jitu untuk dapatkan caranya.
Tapi, cara ini tidak akan berlaku untuk mereka yang terus bertanya, atau bahkan tidak percaya?
Mau tau caranya?? "Berjanjilah kepada diri dan kebahagiaan anda untuk mencoba melakukannya"

Cara sederhana untuk dapat merasakan "Kewajiban Bahagia" adalah:

1. Tunaikan Kewajiban Beribadah dalam agama anda dengan Khusyuk & Ikhlas
(Bagi sebagian orang mengkin sudah sangat biasa dengar kunci yang satu ini, tapi kebiasaan melalaikan adalah jawaban kenapa hati kita menjadi sempit)
Khusyuk & Ikhlas, itu kuncinya..
Cobalah untuk mempersiapkan diri lebih dini dari biasanya ketika hendak beribadah, gunakan pakaian terbaik, mandi, rasakan & dengar setiap kalimat dalam aktivitas ibadah dengan hati yang lapang, Coba dan Rasakanlah.

2. Bersedekah
Unik, Tapi menarik.
Ketika galau kemarin Youtube yang saya putar tiba-tiba mengarahkan saya pada cuplikan "Kesaksiaan orang terkaya di Indonesia : Kick andy"
Dalam cuplikan ini disebutkan oleh beberapa bintang tamu hal besar yang mereka lakukan untuk 'Bahagia' adalah dengan 'Berbagi'.
Ketika ditanya "Apakah mereka tidak takut hartanya akan berkurang?" mereka menjawab "Pengalaman saya semakin banyak saya berbagi, semakin banyak saya mendapat" (Ini kesaksian orang terkaya di Indonesia) masih belum percaya? (Ayo buka Al-Quran) :)

3. Lingkungan yang positif
Bisa jadi lingkungan anda belum mendukung kebahagiaan & fokus tujuan anda.
atau bahkan anda masih bingung dengan tujuan hidup anda.
Jika ya, mari renungkan, setelah mati kita ingin di kenal sebagai apa? 
Orang kikir atau orang Dermawan?
Orang Jahat atau orang Baik?
Politikus atau Pengusaha?
Pendidik atau Pekerja?
Pemimpin atau Pengikut?
Bukan kah semua itu pilihan? So, pilihlah lingkungan yang mendukung tujuan hidup anda.

4. Istiqomah
Ini sulit, Eitsss.. ini Mindset. hehe
Ini mudah, jika di coba.
Kebanyakan orang melihat kebahagiaan dari sebuah hasil, tapi mereka lupa hasil di dapat saat kita mampu lewati ujian.
ujian tidak akan mampu dilewati kalau kita sering berhenti.
"Selesaikanlah apa yang sudah anda mulai"
Banyak orang yang mendiskon dirinya hanya untuk nyatakan ketidakmampuan.
Padahal, kalau mereka terus lanjutkan perjalanan semua ujian akan terlewati, dan kebahagiaan akan datang.
Kuncinya : Bersahabatlah dengan rasa sakit, lewati ujiannya dan syukuri hasilnya. (Awas khilaf kalau sudah di atas) :)

Sebenarnya saya ingin tuliskan kunci ke 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
Tapi karena saya tau keterbatasan minat baca seseorang, maka saya izinkan teman-teman untuk mengisi dan membagikan kunci-kunci lainnya.

Karena sebenar-benarnya kunci kebahagiaan ada pada diri anda sendiri!!!!
Pacu terus diri anda untuk terus bangkit & bersabar dalam menikmati proses.

Mindset yang baik terbentuk dari pola hidup yang baik.
Sukses butuh pola.
Gagal butuh pola.

Pola seperti apa yang anda pilih???
Anda yang menentukan citranya..

Kalau Mahatma gandi pernah katakan.
"Lahir dalam kemiskinan itu Takdir & Mati dalam kemiskinan itu adalah Nasib"
Maka Yakinlah bahwa Nasip itu dapat di ubah.
Dan kalau Mindset adalah sebenar-benarnya kemiskinan.
maka Ayo bangun mindset positif dalam diri kita.
Sadarkan bahwa kita mampu membangun kebaikan hidup dalam aktivitas harian kita.

Sesungguhnya, setiap coretan pena adalah Doa.
Mohon Maaf atas Khilaf dan Salah.
Waalahualam.

Bandar Lampung, Jumat 01 April 2016
Agung Ardiansyah
-SmilingSpirit-