Rabu, 26 November 2025

Hari Guru Nasional 2025 : Perjalanan Agung Ardiansyah Sebagai Guru

Selamat Hari Guru Nasional (HGN) 2025

Di tengah semarak peringatan Hari Guru Nasional yang selalu membangkitkan semangat ini, saya ingin menyapa kembali Anda semua, sahabat-sahabat pembaca blog saya yang telah lama tak saya sapa. Rasanya seperti menemukan kembali kawan lama setelah sekian waktu. Momen HGN ini menjadi penanda istimewa untuk kembali menorehkan cerita, merangkai asa, dan merefleksikan perjalanan yang telah saya lalui. Karena bagi saya, menulis adalah salah satu cara terbaik untuk belajar, berbagi, dan mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambil.

 ðŸ‘£ Sebuah Pola dalam Setiap Jejak

Jika saya renungkan, perjalanan hidup ini, khususnya dalam dunia pendidikan, seakan memiliki pola tersendiri. Sebuah pola yang bukan hanya sekadar deretan angka tahun, melainkan ukiran pengalaman yang membentuk diri, mengasah nilai, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tak berkesudahan. Saya ingin mengajak Anda melihat pola itu bersama.

Pertama, empat tahun menempa diri sebagai Guru Honorer (2016-2020)

Masa ini adalah madrasah pertama yang mengajarkan tentang keikhlasan, kesabaran, dan ketahanan sejati. Saya masih ingat betul rasanya mengajar dengan segala keterbatasan, namun hati ini selalu penuh dengan semangat untuk hadir utuh bagi setiap senyum dan dahaga ilmu peserta didik di kelas. Di sinilah fondasi rasa tanggung jawab sebagai seorang pendidik mulai tertanam kuat, bahwa dedikasi tak pernah diukur dari materi, melainkan dari hati yang tulus mendidik. Momen-momen bersama mereka, tawa, dan tatapan mata penuh harap adalah harta yang tak ternilai.

Kemudian, empat tahun berikutnya sebagai Kepala Sekolah (2020-2024).

Masa ini adalah babak baru yang menguji kemampuan kepemimpinan, manajerial, serta keberanian dalam mengambil keputusan. Saya belajar bahwa seorang pemimpin sekolah haruslah menjadi pembelajar paling cepat di antara semua, bertanggung jawab penuh atas arah institusi, dan berupaya keras memastikan setiap guru dan murid mendapatkan lingkungan terbaik untuk bertumbuh dan berinovasi. Tantangan datang silih berganti, namun setiap solusi yang ditemukan adalah bekal berharga yang menempa saya.

 

Dan kini, di tahun 2025, Amanah pendidikan membentang.

Kini, saya mengabdi sebagai Guru SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri) di CLC Sabah, Malaysia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membawa semangat pendidikan Indonesia ke ranah global, sekaligus memahami dan menjawab tantangan pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negeri jiran. Pengalaman ini membuka mata saya lebih lebar tentang arti sebuah bangsa, arti kehadiran negara bagi warganya, dan kekuatan pendidikan sebagai jembatan masa depan.

Secara bersamaan, kepercayaan juga diberikan kepada saya sebagai Direktur Pelaksana Yayasan Andan Jejama, yang menaungi SDIT Asmaul Husna dan SMPIT Asmaul Husna. Peran ini adalah bentuk pertanggungjawaban saya untuk melanjutkan visi pendidikan Islam yang unggul dapat terus terimplementasi dengan kualitas terbaik di tanah air. Mengelola dan mengarahkan dua institusi pendidikan yang berbeda konteksnya ini adalah sebuah tantangan, sekaligus kehormatan besar.

🌟 Belajar Tak Henti, Tanggung Jawab Tak Terbatas

Dari setiap pola dan tahapan perjalanan ini, satu hal yang saya pegang teguh: seorang guru tidak akan pernah berhenti menjadi murid. Setiap peran baru, setiap tantangan yang datang, menuntut saya untuk:

1. Terus Belajar (Learner's Mindset) 
Entah itu menyusun kurikulum, beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di Malaysia, atau menyusun strategi jangka panjang untuk yayasan, prinsip untuk membaca, berdiskusi, bereksperimen, dan tidak takut salah adalah kompas utama.
2. Bertanggung Jawab Penuh (Accountability) 
Cakupan tanggung jawab saya kini meluas, dari hanya di depan kelas, hingga memastikan kualitas pendidikan ribuan anak di luar negeri dan ratusan SDM Yayasan Andan Jejama. Inilah esensi pengabdian total yang harus senantiasa dipegang teguh.



📢 Selamat Hari Guru Nasional 2025!

Mewakili segenap Keluarga Besar Yayasan Andan Jejama dan sebagai Guru SILN CLC Sabah, Malaysia, dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan:

"Selamat Hari Guru Nasional 2025 kepada seluruh Guru di Indonesia! Bapak/Ibu adalah pahlawan bangsa, arsitek peradaban, dan pelita yang tak pernah padam. Terima kasih atas dedikasi tak bertepi, keringat, dan cinta yang telah Bapak/Ibu curahkan. Semoga semangat dan optimisme senantiasa menyertai setiap langkah kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, di manapun kita berada."

Mari kita jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai momentum untuk berhenti sejenak, merefleksi, dan kembali berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari diri kita. Karena setiap guru adalah pembuat perubahan, dan setiap perjalanan adalah pelajaran yang tak pernah usai.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Senin, 25 November 2025
Agung Ardiansyah, M.Pd, Gr.


0 komentar:

Posting Komentar