Selamat Hari Guru Nasional (HGN) 2025
Di tengah semarak peringatan Hari Guru Nasional yang selalu
membangkitkan semangat ini, saya ingin menyapa kembali Anda semua,
sahabat-sahabat pembaca blog saya yang telah lama tak saya sapa. Rasanya
seperti menemukan kembali kawan lama setelah sekian waktu. Momen HGN ini
menjadi penanda istimewa untuk kembali menorehkan cerita, merangkai asa, dan
merefleksikan perjalanan yang telah saya lalui. Karena bagi saya, menulis
adalah salah satu cara terbaik untuk belajar, berbagi, dan
mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambil.
👣 Sebuah Pola dalam
Setiap Jejak
Jika saya renungkan, perjalanan hidup ini, khususnya dalam
dunia pendidikan, seakan memiliki pola tersendiri. Sebuah pola yang bukan hanya
sekadar deretan angka tahun, melainkan ukiran pengalaman yang membentuk diri,
mengasah nilai, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tak berkesudahan. Saya ingin mengajak Anda melihat
pola itu bersama.
Pertama,
empat tahun menempa diri sebagai Guru Honorer (2016-2020)
Masa ini
adalah madrasah pertama yang mengajarkan tentang keikhlasan, kesabaran, dan
ketahanan sejati. Saya masih ingat betul rasanya mengajar dengan segala
keterbatasan, namun hati ini selalu penuh dengan semangat untuk hadir
utuh bagi setiap senyum dan dahaga ilmu peserta didik di kelas. Di sinilah fondasi
rasa tanggung jawab sebagai seorang pendidik mulai tertanam kuat, bahwa
dedikasi tak pernah diukur dari materi, melainkan dari hati yang tulus
mendidik. Momen-momen bersama mereka, tawa, dan tatapan mata penuh harap adalah
harta yang tak ternilai.
Kemudian,
empat tahun berikutnya sebagai Kepala Sekolah (2020-2024).
Masa ini
adalah babak baru yang menguji kemampuan kepemimpinan, manajerial, serta
keberanian dalam mengambil keputusan. Saya belajar bahwa seorang pemimpin
sekolah haruslah menjadi pembelajar paling cepat di antara semua, bertanggung
jawab penuh atas arah institusi, dan berupaya keras memastikan setiap guru dan
murid mendapatkan lingkungan terbaik untuk bertumbuh dan berinovasi. Tantangan
datang silih berganti, namun setiap solusi yang ditemukan adalah bekal berharga
yang menempa saya.
Dan kini, di tahun 2025, Amanah pendidikan membentang.
Kini, saya
mengabdi sebagai Guru SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri) di CLC
Sabah, Malaysia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membawa semangat
pendidikan Indonesia ke ranah global, sekaligus memahami dan menjawab tantangan
pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negeri jiran.
Pengalaman ini membuka mata saya lebih lebar tentang arti sebuah bangsa, arti
kehadiran negara bagi warganya, dan kekuatan pendidikan sebagai jembatan masa
depan.
Secara
bersamaan, kepercayaan juga diberikan kepada saya sebagai Direktur Pelaksana
Yayasan Andan Jejama, yang menaungi SDIT Asmaul Husna dan SMPIT Asmaul Husna. Peran ini
adalah bentuk pertanggungjawaban saya untuk melanjutkan visi pendidikan Islam
yang unggul dapat terus terimplementasi dengan kualitas terbaik di tanah air.
Mengelola dan mengarahkan dua institusi pendidikan yang berbeda konteksnya ini
adalah sebuah tantangan, sekaligus kehormatan besar.
🌟 Belajar Tak Henti,
Tanggung Jawab Tak Terbatas
Dari setiap pola dan tahapan perjalanan ini, satu hal yang
saya pegang teguh: seorang guru tidak akan pernah berhenti menjadi murid.
Setiap peran baru, setiap tantangan yang datang, menuntut saya untuk:
1. Terus Belajar (Learner's Mindset) Entah itu menyusun kurikulum, beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di Malaysia, atau menyusun strategi jangka panjang untuk yayasan, prinsip untuk membaca, berdiskusi, bereksperimen, dan tidak takut salah adalah kompas utama.
2. Bertanggung Jawab Penuh (Accountability)
Cakupan tanggung jawab saya kini meluas, dari hanya di depan kelas, hingga memastikan kualitas pendidikan ribuan anak di luar negeri dan ratusan SDM Yayasan Andan Jejama. Inilah esensi pengabdian total yang harus senantiasa dipegang teguh.
📢 Selamat Hari Guru
Nasional 2025!
Mewakili segenap Keluarga Besar Yayasan Andan Jejama dan sebagai Guru SILN CLC Sabah, Malaysia, dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan:
"Selamat
Hari Guru Nasional 2025 kepada seluruh Guru di Indonesia! Bapak/Ibu adalah
pahlawan bangsa, arsitek peradaban, dan pelita yang tak pernah padam.
Terima kasih atas dedikasi tak bertepi, keringat, dan cinta yang telah
Bapak/Ibu curahkan. Semoga semangat dan optimisme senantiasa menyertai setiap
langkah kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, di manapun kita berada."
Mari kita
jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai momentum untuk berhenti sejenak,
merefleksi, dan kembali berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari diri
kita. Karena setiap guru adalah pembuat perubahan, dan setiap perjalanan adalah
pelajaran yang tak pernah usai.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Senin, 25 November 2025
Agung Ardiansyah, M.Pd, Gr.
0 komentar:
Posting Komentar